Jangan Sepelekan Nutrisi untuk Lansia

               
nutrisi

Sudah sama-sama kita ketahui, bahwa kecepatan metabolisme pada lansia akan terjadi suatu penurunan, hingga sekitar 15-20%. Hal ini dikarenakan berkurangnya massa otot pada lansia, yang diakibatkan oleh menurunnya aktifitas lansia, baik akibat kerja atau olahraga. 






Untuk itu kebutuhan nutrisi bagi lansia perlu mempertimbangkan konsep gizi seimbang. Dalam arti kata energi yang dibutuhkan kaum lansia yang  bersumber dari karbohidrat, protein dan lemak harus memenuhi standar.

Pada umumnya lansia pria membutuhkan energi sebanyak 1900 kkal, untuk lansia wanita sekitar 1700 kkal. Komposisi energi yang ideal adalah 50-60% dari karbohidrat, 20-30% dari protein, dan 20%-nya berasal dari lemak.

Karbohidrat tetap menjadi sumber kalori utama bagi lansia. Sumber karbohidrat bisa diperoleh dari karbohidrat kompleks misalnya serealia yang  utuh, umbi-umbian, dan kacang-kacangan. Hindari mengkonsumsi gula-gula seperti gula pasir dan sirup, sebaiknya diganti dengan karbohidrat kompleks, yang berfungsi ganda sebagai sumber energi dan sebagai sumber serat.

Sumber serat yang baik bagi lansia sebaiknya berasal dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Misalnya beras merah, gandum utuh, beras coklat, oatmeal, dan bekatul. Dengan demikian diharapkan mineral dan zat gizi lainnya akan ikut terserap sempurna oleh tubuh.

Pada lansia, kebutuhan protein sebaiknya tidak dikurangi, tetapi justeru harus ada penambahan karena pertimbangan fungsi pencernaan dan penyerapan yang telah berkurang. Sumber protein yang baik bisa berasal dari putih telur, daging, kacang-kacangan yang  kadar lemaknya rendah.  Jika perlu diberikan supplemen seperti whey atau soy protein.

Begitu juga, pada lansia minyak nabati merupakan sumber lemak yang sangat diperlukan dibandingkan dengan lemak hewan. Sumber lemak yang perlu dipertimbangkan berasal dari ikan dan minyak ikan, minyak bekatul,minyak kedelai, minyak zaitun,dan lemak alami yang berasal dari tumbuhan.

Perlu diingat pula bahwa kebutuhan vitamin dan meneral bagi lansia tetap menjadi penting. Yaitu untuk membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Hal tersebut biasanya terdapat  pada sayuran dan buah-buahan. Di samping sebagai sumber vitamin, mineral dan serat, maka sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur. Apabila asupan vitamin dan mineral dari bahan makanan tersebut dirasakan kurang, maka penggunaan suplemen dapat menggantikannya.

Salah satu komponen yang penting lainnya bagi lansia adalah air. Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan, sangat dibutuhkan tubuh untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat dan urin. Di samping itu air diperlukan untuk membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal. Untuk itu, bagi lansia sangat dianjurkan minum sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari.


Tips Kiat Sehat bagi Lansia,  berkaitan dengan  gizi seimbang:

> Tidak makan berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi

> Cukup Bervariasi, baik jenis makanan dan cara olahnya

> Kurangi mengkonsumsi lemak yang tidak kelihatan

> Batasi mengkonsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula

> Cukup mengkonsumsi makanan berserat, yaitu buah-buahan, sayuran dan serealia untuk menghindari sembelit.

> Perbanyak asupan bahan makanan yang tinggi kalsium seperti susu non fat, yoghurt dan ikan.

> Upayakan selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-lacangan, daging rendah lemak, bayam dan sayuran hijau.

> Batasi penggunaan garam dan MSG. Gunakanlah garam beryodium.

> Pertimbangkan agar bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang segar dan mudah dicerna serta mudah dikunyah.

> Minumlah air yang cukup.


Tips Kiat Sehat bagi Lansia, berkaitan dengan pola saji:


> Buatlah masakan dengan bumbu yang tidak merangsang, seperti pedas atau asam, karena dapat
mengganggu kesehatan lambung dan alat pencernaan.

> Kurangi pemakaian garam, yakni tidak lebih dari 4 gram per hari, untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.

> Kurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol darah tidak tinggi.

> Perbanyak makanan yang berkalsium tinggi, seperti susu dan ikan.

> Pada lansia, khususnya wanita yang menopause, sangat perlu mengkonsumsi kalsium untuk mengurangi risiko terjadinya osteoporosis.

> Perbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar pencernaan lancar dan tidak sembelit.

> Kurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi agar gula darah normal,  khususnya bagi penderita diabetes mellitus agar tidak terjadi komplikasi.

> Gunakan sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan yang digoreng. Perbanyak makanan yang mudah dicerna dengan cara diolah dengan dipanggang atau direbus karena makanan

> Buat masakan selunak mugkin dan mudah dikunyah sehingga kesehatan gigi terjaga.


Sumber : (Dari berbagai literatur)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar