Tips Kesehatan bagi Lansia : Perawatan Lansia

foster care service

Model Foster Care Service

 Proses menua biasanya diikuti dengan proses : kelemahan (impairment), keterbatasan fungsional (functional limitations), ketidakmampuan (disability), dan keterhambatan (handicap) yang akan dialami sejalan dengan proses kemunduran.  




Setiap lansia pada umumnya ingin diperhatikan dan membutuhkan kasih sayang dari orang-oarng yang berada di lingkungannya. 

Untuk menghabiskan masa tuanya, lansia juga punya hak untuk menentukan lingkungan seperti apa dia akan tinggal. Mempunyai hak pula untuk menentukan lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial nya  tanpa ada paksaan dari pihak lain.




Tidak semua lansia menghadapi masa tuanya bisa berdampingan atau  berkumpul dengan keluarganya. Banyak lansia terlantar yang hidup dalam kesendirian, baik di panti asuhan, maupun hidup tanpa ada yang mendampingi dalam kesehariannya.
 

Model Foster Care Service

Adalah model pelayanan sosial lansia melalui keluarga pengganti. Hal ini disebabkan keluarga lansia tidak dapat memberi pelayanan yang dibutuhkan terhadap lansia sehingga menjadi terlantar.  Artinya, model ini adalah merupakan pelayanan sosial yang diberikan kepada lansia, di luar keluarga sendiri dan di luar lembaga.

Menghadapi lansia terlantar, yang tidak dapat dilayani oleh keluarganya sendiri memerlukan kiat-kiat tersendiri. Terutama bagaimana kita mengetahui kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi lansia dan keluarganya.

Seperti pada umumnya, perawatan pada lansia terlantar juga dapat dilakukan melalui pendekatan fisik, pendekatan psikis, dan pendekatan sosial.

Pendekatan fisik berhubungan dengan sehat dan sakit, seiring dengan kondisi usia lansia.  
Pendekatan psikis bertujuan untuk memberikan dukungan mental kepada lansia kearah pemuasan pribadi, sehingga mereka terpuaskan dan merasa bahagia di masa lanjut usianya.  

Pendekatan sosial, adalah terbinanya hubungan komunikasi, baik antara sesama lansia maupun orang-orang yang secara lansung memberikan pelayanan - kesejahteraan sosial - termasuk pelayanan oleh perawat yang diberikan khusus kepada lansia.  

Yang  perlu diperhatikan pelayanan keperawatan bagi lansia terlantar dalam model Foster Care Service adalah : terpenuhinya pelayanan konsultasi, pelayanan mediasi, dan pelayanan advokasi. Hal tersebut bertujuan untuk peningkatan taraf  kesejahteraan serta terwujudnya kemandirian sosial ekonomi lansia terlantar tersebut.    

Pelayanan  kegiatan rutin seperti : pemenuhan nutrisi 3x/hari, kegiatan senam lansia (pernafasan, jantung, gerak latih otak, dan lain-lain), kegiatan bimbingan rohani/keagamaan sesuai dengan agamanya, aktivitas kerajinan tangan (menjahit, menyulam, dan merenda), aktivitas menyalurkan hobi (menyanyi, bermain angklung, karaoke, dan berkebun).  

Di samping kegiatan rutin perlu juga dilakukan pendampingan kegiatan dalam waktu luang, seperti : permainan (catur, pingpong), baca puisi atau pantun, menonton film, membaca koran, atau berinternet (facebook, blogger, dll) 

Dalam model Foster care service ini, yaitu pelayanan kepada lansia terlantar –termasuk pelayanan kesehatan dan perawatan-  pada dasarnya bertujuan untuk kesejahteraan. 

Pada dasarnya pelayanan keperawatan yang diberikan kepada mereka, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, adalah bagaimana membantu memberi semangat hidup dalam rangka mempertahankan hidup mereka di usia senja nya.                   

Dalam hal ini, jelas tanggung jawab seorang perawat (yang khusus menangani lansia) sangatlah  besar dalam memotivasi lansia terlantar untuk menjalani hari-hari tuanya, disamping ikut membantu melayani kebutuhannya. 

Sifat sabar dan telaten dalam memberikan pelayanan kepada lansia terlantar, adalah  kunci keberhasilan yang tidak bisa dianggap sepele. 

Mudah-mudahan, tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca peminat masalah lansia, khususnya para lansia terlantar.


Sumber : (berbagai literatur)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar